Banyak orang gagal paham dalam memaknai kalau nabi itu ummi (tidak bisa membaca dan tidak bisa juga menulis). Sementara orang memahaminya sebagai bentuk kekurangan yang dimiliki oleh seorang nabi.
Menurut Gus Baha dalam salah satu ceramahnya yang diunggah akun Facebook Dawuh Kiai, pada 13 Oktober 2019, beliau menjelaskan demikian itu sebab sebagian orang tidak atau kurang memahami secara benar.
Menurut Gus Baha, ke-ummi-an Nabi Muhammad merupakan sebuah bentuk pujian (madh), karena dengan nabi tidak bisa membaca dan menulis sebagai bukti bahwa ilmunya nabi itu langsung diberikan oleh Allah SWT.
Nabi Muhammad memang tidak pernah menulis dan tidak pernah juga membaca. Itu supaya membuktikan bahwa semua apa yang disampaikan nabi adalah wahyu (wama yanthiqu anil hawa in huwa Illa wahyu yuuha). Bukan dari bacaan buku/kitab.
Gus Baha juga menegaskan, di dalam Al-Qur'an banyak disebutkan bahwa sebelum mendapatkan wahyu Nabi tidak mengerti hal-hal yang mencakup persoalan dalam kitab Al-Qur'an dan tentang keimanan. Seperti salah satunya disebut dalam QS. Asy-Syura Ayat 52.
Allah berfirman: "...Sebelumnya engkau tidaklah mengetahui apakah Kitab (Al-Qur'an) dan apakah iman itu, tetapi Kami jadikan Al-Qur'an itu cahaya, dengan itu Kami memberi petunjuk siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sungguh, engkau benar-benar membimbing (manusia) kepada jalan yang lurus."
Antara Nabi dan yang bukan nabi, kata Gus Baha, jelas berbeda. Orang biasa jika tidak bisa membaca dan menulis bisa saja dikatakan bodoh atau menjadi sesuatu kekurangan. Namun tidak bagi nabi. Kata Gus Baha, itu merupakan sebuah kelebihan dan pujian bagi Nabi, yaitu menguatkan bahwa apa yang dibawah nabi benar merupakan wahyu dari Allah, bukan yang lain-lain. Wallahu A'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar